Memohon Ampunan
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Ya
Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau
tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah
kami termasuk orang-orang yang merugi.
(QS. Al-A'raf: 23)
Ini
adalah do'a yang sangat populer, yang awalnya dipanjatkan oleh
Nabiyullah Adam AS. Do'a, memohon agar Allah SWT mau mengampuni dan
menyayangi diri karena kealfaan atau kedzaliman yang telah dilakukannya.
Nabi
Adam AS dan istrinya Siti Hawa diperintahkan Allah tinggal di Jannah,
dipersilahkannya keduanya untuk mengkonsumsi apapun yang tumbuh di
Jannah, tetapi Allah menecualikan satu pohon agar "jangan didekati" (QS
7/19).
Rupanya
setan menemukan celah untuk merayu Adam AS dan Siti hawa, ia seakan
akan tampil sebagai advisor (penasehat) yang tulus, ia katakan kepada
Adam AS dan Siti Hawa bahwa: "Tuhan kamu tidak melarangmu dari
mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat
atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)". (QS 7/20). Tidak ketinggalan, setan membumbui tipuannya dengan bersumpah, Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua", (QS 7/21)
maka
syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya.
Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya
aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun
surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah
melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu:
"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" (QS 7/22)
Teguran
keras dari Allah SWT kepada Nabi Adam AS dan Siti Hawa menyadarkan
keduanya bahwa ia telah ditelanjangi setan dengan tipu daya dan bujuk
rayunya yang berbisa. Maka dengan penuh penyesalan dan harapan besar
diampuni dan dirahmati Allah SWT mulailah Adam AS berdo'a dengan redaksi
do'a seperti diatas.
Oo
Manusia yang baik bukanlah manusia yang tampil tanpa kesalahan karena itu mustahil.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap
anak Adam itu mempunyai banyak kesalahan dan sebaik-baik orang yang
mempunyai banyak kesalahan ialah orang-orang yang banyak bertaubat."
(Hadits Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah). Jadi orang baik itu bukan
orang yang tidak pernah salah tetapi orang yang mau bertaubat jika
menyadari telah berbuat salah.
Allah
juga memberi sifat muttaqin bukan bagi orang yang steril dari berbuat
salah, tetapi orang yang mau kembali bertaubat jika telah berbuat
salah. "Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan
keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon
ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni
dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
kejinya itu, sedang mereka mengetahui." (QS Ali Imran (3) ayat 135)
Allah Maha Rahman dan Rahim... Kesalahan atau dosa manusia bisa berbuah pahala dan keberuntungan , jika ia mau bertaubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (QS. An-Nur 31). “Dan Allah menghendaki untuk menerima taubat kalian.” (QS. An Nisaa’: 27).
“Dan
orang-orang yang mengerjakan dosa-dosa kemudian bertaubat sesudahnya
dan beriman maka sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengampun dan
Penyayang.” (QS. Al A’raaf: 153)
Tetapi, ALLAH SWT juga Maha PEMBERI ADZAB YANG KERAS... kesalahan atau dosa manusia bisa berbuah adzab dan kehinaan , jika ia tidak mau bertaubat. Maka hendaknya orang-orang yang menyalahi perintah Allah takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa adzab yang pedih. (An-Nur: 36).
“Wahai
kaumku, minta ampunlah kepada Tuhan kalian kemudian bertaubatlah
kepada-Nya niscaya akan dikirimkan kepada kalian awan dengan membawa air
hujan yang lebat dan akan diberikan kekuatan tambahan kepada kalian,
dan janganlah kalian berpaling menjadi orang yang berbuat dosa.” (QS. Huud: 52)
Billahi Fisabililhaq
wassalam
waiman cakrabuana
lembah biru
»» SELENGKAPNYA...