Kehidupan itu ibarat buah kelapa’,
tergantung kesanggupan kita membedahnya sehingga mampu menikmati
hasilnya, setelah dibedah.
Ada yang tidak sanggup mengupasnya sehingga
tertipu ia menyangka intipati buah kelapa itu ya serabutnya saja…., ada
yang sudah mau berpayah payah mengupasnya, hanya tidak tuntas sehingga
beranggapan bahwa intipati dari buah kelapa adalah “batoknya”…., ada
yang mengupasnya tuntas hingga membuka batoknya dan menemukan daging dan
airnya…., yang ketiga inilah yang sebenarnya berhasil mengupas intipati
dari buah kelapa.
Kehidupan tidak jauh dari buah kelapa, ada yang tidak mau mengurai makna kehidupan sehingga ia tertipu oleh “kulit / cangkang”-nya kehidupan,…..pergerakannya hanya berputar putar diseputar perut (ekonomi), kemaluan (seksual) dan wajah (popularitas)…. dari pagi hingga malam (24jam) ngulibek’ (berputar) diseputar itu. Hidup “ananiyyah” (egois) hanya diri dan keluarganya yang diurus dan diperhatikan serta diutamakan dari segala hal…. Inilah HIDUP HISSI….
Manusia yang hidup dengan filosofis
HIDUP HISSI …hanya berani, jika lapar; Hanya bergerak, untuk memuaskan
nafsu syahwatnya; hanya beraktifitas, untuk mengejar popularitas; …
tapi jika ISLAM terjajah, ia tidak peduli;…. jika UMMAT ISLAM
terdzalimi, ia acuh tak acuh; Jika program dan amanah kerisalahan
terabaikan, ia tidak mau tahu. Sama sekali tidak ada agenda JIHAD
Fisabilillah… tidak ada jadwal DAKWAH Ilallah
Dan mereka berkata: “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. [[QS 45/24 ]]
Hadits Rasulullah SAW: “Siapa yang tidak memperhatikan urusan umat Islam maka bukan termasuk mereka. Dan siapa yang pagi dan siangnya tidak menyampaikan nasihat kepada Allah, Rasul-Nya, kitab-Nya, imam dan umumnya umat Islam maka bukan termasuk mereka” (HR At-Tabrani)
Ada yang sudah mampu mengupas makna
kehidupan dan menemukan intisarinya tetapi tidak tuntas ,… seperti
mengupas buah kelapa baru sampai “batok” (tempurung) nya ia sudah
berhenti dan mengatakan inilah intinya.
Manusia
seperti ini adalah manusia yang sudah ada di dalam sabilillah (Islam)
dan sudah melakukan pengabdian (ibadah) hanya sayang tidak totalitas,
belum punya kesadaran yang cukup, belum memiliki keyakinan yang kuat dan
belum punya tekad yang membaja.
- Sehingga sering mudah berubah karena “coba” dan “goda”
- Masih suka pilih pilih dalam menunaikan Darma bakti
- kerap ragu dalam melakukan kebaikan
- Selalu perlu motifasi dari orang lain dalam pergerakannya
- Kadang suka merekayasa “keadaan” agar diijinkan untuk tidak melakukan tugas
- Masih angin anginan, bagaimana kondisi, atawa kumaha “mood”-na, kadang mawa karep sorangan
- tidak mau terpimpin dalam hidup berbaris
Inilah Hidup Maknawi…. filosofis hidup maknawi.
Dan di antara
manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika
ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia
ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di
dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. [[ QS 22/11 ]]
Ada yang sudah mampu mengupas makna
kehidupan dan menemukan intisarinya serta mampu menikmatinya dengan
kepuasan, seperti pengupas buah kelapa yang sudah sanggup mengupasnya
hingga menemukan daging dan air kelapanya.
Manusia seperti ini adalah manusia yang
sudah ada Fi Sabilillah (Islam) dan sudah mendarmabaktikan seluruh
kehidupannya dalam pengabdian yang totalitas… inilah filosofis hidup
Ma’any
Hidupnya sudah dipergunakan untuk melakukan amal bakti sebanyakbanyaknya dan sesempurna sempurnanya Amal bakti yang timbul dari keyakinan
yang kuat dan Iman yang teguh. Amal yang dilakukannya hanya karena
mengharapkan Rahmat dan Ridho Allah semata
Orang yang hidup dengan filosofis hidup
Ma’any ini sudah tidak mengenal sukar dan sulit, berat dan susah, takut
dan was was dan lain lain yang akan mencegah manusia melakukan amal yang
sempurna…. tentu filosofis hidup Ma’any ini tidak akan diraih tanpa
kemurahan dan karunia Allah
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. [[ QS 2/207 ]]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar